Bagi orangtua, memberikan warisan kepada keturunannya sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan. Ada berbagai macam bentuk warisan, mulai dari properti, uang tunai, kendaraan, hingga barang berharga seperti emas batangan. Di antara pilihan tersebut, emas batangan merupakan salah satu aset yang sering menjadi pilihan banyak orang untuk diwariskan.
Emas batangan memang cenderung lebih menjanjikan dari sisi harga. Maksud ‘menjanjikan’ di sini adalah karena emas memiliki sifat anti inflasi sehingga mampu melindungi nilai kekayaan dalam jangka panjang. Selain itu, harga logam mulia ini juga relatif stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun.
Meski demikian, apabila Anda sedang mempertimbangkan emas batangan sebagai alat waris kelak, maka penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah poin-poin kelebihan dan kekurangan mewariskan emas batangan.
Kelebihan
1. Bersifat Likuid
Salah satu kelebihan emas batangan adalah memiliki likuiditas tinggi alias mudah dicairkan ke dalam bentuk uang. Jadi, apabila suatu saat ahli waris membutuhkan dana tunai cepat, maka emas batangan sangat bisa diandalkan. Ada 2 (dua) metode yang dapat dipilih, yakni gadai emas atau jual emas. Keduanya hanya membutuhkan proses singkat dalam hitungan menit atau jam saja.
2. Tanpa Biaya Balik Nama
Beberapa aset seperti properti atau kendaraan membutuhkan sejumlah biaya apabila ingin balik nama. Biaya tersebut tentunya tidak sedikit. Namun, hal ini tidak akan berlaku di emas batangan. Karena emas batangan tidak membutuhkan nama pemilik pada sertifikatnya, maka ahli waris tidak perlu membalik nama sertifikat.
3. Mudah Dipindahtangankan
Kelebihan mewariskan emas batangan adalah mudah dipindahtangankan. Pewaris bisa memindahtangankan emas batangan kepada ahli waris dengan mudah tanpa proses dan prosedur yang memakan waktu lama. Cukup serahkan emas batangan beserta sertifikatnya, proses pun selesai dalam sekejap.
Kekurangan
1. Butuh Biaya Penyimpanan
Kekurangan emas batangan adalah mudah hilang atau rentan jadi target pencurian. Oleh sebab itu, menyimpan emas batangan butuh keamanan ekstra, apalagi jika emas berukuran besar seperti 1 kg. Maka solusinya adalah menyewa safe deposit box di bank. Untuk mendapatkan layanan tersebut, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan.
2. Kenaikan Harga Tidak Signifikan
Emas batangan cenderung jarang mengalami penurunan harga yang signifikan. Begitu pun sebaliknya, kenaikan harganya juga tidak terlalu signifikan. Hal ini tidak mengherankan. Sebab, emas memang tergolong sebagai aset safe haven alias aset pelindung nilai. Grafik pergerakan harga emas relatif stabil jika dibandingkan pergerakan aset lain seperti properti.
3. Objek Pajak Non Final
Jika emas batangan dijual, maka akan dikenakan pajak non final. Sebab, penjualan tersebut dianggap sebagai penghasilan lain-lain yang harus dilaporkan dalam SPT wajib pajak sehingga dikenakan pajak penghasilan dan dihitung berdasarkan sistem progresif. Jadi, semakin besar hasil penjualan emas batangan, semakin besar pula nilai pajak yang harus dibayarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar